New Post

Kamis, 27 Februari 2020

Model Incremental dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)

Sumber Gambar : https://slideplayer.com/slide/7680315/25/images/30/Incremental+Life+cycle+model.jpg


Dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem, banyak sekali model-model yang digunakan dalam pengembangan sebuah sistem. Model-model itu bercikal bakal dari metode yang tertua yaitu metode waterfall (air terjun).
Di Artikel kali ini akan membahas tentang Model Incremental.

Sejarah Model Incremental diusulkan pertama kali oleh Harlan Mils (IBM) pada tahun 1971 yang beranggapan bahwa pengembangan dalam sebuah software lebih tepat daripada membuatnya. Ia juga menuturkan bahwa setelah membuat suatu sistem yang sederhana dan memiliki fungsi yang sederhana, kita dapat menambah dan mengembangkan lebih lanjut software tersebut. Semestinya pengembangan software seperti bunga atau pohon.

Model Incremental merupakan pengembangan dari model waterfall. Dimodel ini memiliki siklus pengembangan sama seperti model waterfall, tetapi dapat diaplikasian secara berulang hingga produk tersebut memenuhi spesifikasi dari pemakai.
Dalam proses pengembangan sistem pada software di metode ini akan membagi suatu sistem menjadi beberapa fungsi dan bagian sehingga proses pengembangannya dilakukan secara part to part atau secara bertahap. Setiap suatu bagian atau part selesai, maka akan dimulai kembali dari awal sehingga menghasilkan spesifikasi yang lebih lengkap dalam memenumi permintaan pemakai.

Kelebihan Model Incremental
  1. Kurangnya resiko kegagalan seluruh sistem yang dikerjakan.
  2. Pemakai dapat lebih cepat menikmati hasil dari produk tersebut karena setiap part yang selesai telah mencapai spesifikasi minimum yang diinginkan oleh pemakai.
  3. Lebih mudah dan fleksibel untuk menambah kemampuan sebuah fitur atau fungsi.
  4. Mudah untuk melakukan pengujian dan mencari error yang ada.
Kekurangan Model Incremental
  1. Tidak cocok untuk proyek yang besar.
  2. Adanya resiko dalam antar bagian yang tidak dapat diintegrasikan.
  3. Batas waktu yang relatif sangat lama untuk mencapat hasil akhir.
  4. Perlu perencanaan yang sangat matang.
  5. Kemungkinan kesulitan yang lebih besar dalam memetakan kebutuhan pengguna kedalam masing-masing spesifikasi.
  6. Total biaya yang diperlukan lebih besar dari model waterfall.

Model ini bukan berfokus pada pembuatan sebuah sistem yang baku, tetapi model ini mengacu pada pengembangan sebuah sistem sehingga software dapat diperbaharui seiring dengan evaluasi dari pemakai. Model ini sangat cocok untuk digunakan dalam sebuah tim kecil dengan ketersediaan waktu yang tidak terbatas.

Referensi
  1. http://tryqa.com/what-is-incremental-model-advantages-disadvantages-and-when-to-use-it/
  2. https://www.guru99.com/what-is-incremental-model-in-sdlc-advantages-disadvantages.html
  3. https://rahmatagusblog.wordpress.com/2018/11/11/pengertian-sdlc-dan-macam-macam-metode-sdlc/
  4. https://id.wikipedia.org/wiki/Model_Incremental
  5. https://sis.binus.ac.id/2019/07/02/software-development-model-incremental-model/
  6. https://www.academia.edu/34511536/Model_Incremental_dalam_rekayasa_perangkat_lunak
  7. https://www.slideshare.net/fitrilinkinparkunderground/incremental-development-pengembangan-incremental
  8. https://slideplayer.com/slide/7680315/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar