New Post

Sabtu, 25 September 2021

Project Life Cycle

 

Project Life Cycle merupakan fase atau tahapan dalam menjalankan project dari awal sampai akhir dimana pengerjaannya dilakukan secara sistematis. Project Life Cycle ini juga dijadikan landasan oleh project manager saat menjalankan project agar hasil yang didapatkan tepat sasaran.

Dikutip didalam Project Management Body of Knowledge (PMBOK), tahapan atau fase tersebut terdiri dari lima tahapan atau fase yaitu :

  1. Initiation Phase (Tahap Inisiasi)
    • Tahap ini merupakan dasar dari suatu proyek yang mencakup tahapan memulai suatu proyek dan melakukan studi kasus. Pada fase ini juga dilakukan penelitian lebih lanjut apakah proyek yang akan dijalankan dapat direalisasikan atau tidak.
  2. Planning Phase (Tahap Perencanaan)
    • Pada tahapan ini dilakukan pemetaan atau pendokumentasian rencana proyek, pembuatan jadwal, dan syarat apa saja yang diperlukan. Hal ini dilakukan untuk membantu tim proyek dalam mengelola waktu, biaya, kualitas, dan hal lainnya.
  3. Excecution Phase (Tahap Pelaksanaan)
    • Pada fase ini, rencana yang dirancang sebelumnya dilakukan tindakan untuk mendapatkan hasil dari proyek yang dirancang. Fase ini adalah fase terpanjang dalam menjalankan suatu proyek.
  4. Controlling Phase (Tahap Kontrol)
    • Pada proses ini dilakukan pengawasan dari semua tugas yang ada untuk menjamin bahwa proyek yang dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan dan direncanakan. Hal ini mencakup waktu, biaya, dan hasil.
  5. Closing Phase (Tahap Penyelesaian)
    • Pada tahap ini, proyek ditutup secara resmi dan selanjutnya dibuat laporan tentang tingkat keberhasilan proyek serta dokumentasi kegiatan pelaksanaan proyek.
Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (Metode RAD dan Incremental)

Metodologi RAD

Metodologi RAD merupakan metodologi yang menggabungkan elemen-elemen yang bekerja sama sehingga dampak keseluruhannya lebih besar dari dampak per individu. Metodologi ini dipopulerkan oleh James Martin.
Metodologi ini menyediakan siklus pengembangan yang jauh lebih cepat dan memberikan kualitas yang lebih baik dibandingkan hasil yang didapat siklus tradisional (McLeod,2002). Metodologi ini dapat dikatakan sebagai metodologi yang dapat membuat sistem jauh lebih cepat daripada metodologi lainnya.
Tahapan dalam RAD (Kendall dan Kendall, 2008)
  1. Requirement Planning, dalam tahap ini diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasikan kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut.
  2. Design Workshop, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem biasanya menggunakan Unified Modeling Language (UML).
  3. Implentation, setelah Design Workshop dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
Kelebihan RAD
  • Mudah dalam melakukan perubahan
  • Proses Pengembangan dapat diukur
  • Cocok untuk proyek yang membutuhkan waktu pengerjaan yang singkat
  • Mempermudah feedback pelanggan
  • Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur
Kelemahan RAD
  • Hasil pengerjaan berkualitas rendah dan memiliki desain yang standar karena pengerjaan yang singkat.
  • Tidak cocok untuk proyek dengan pendanaan yang kecil
  • Harus memiliki tenaga IT yang handal serta manajemen yang mendukung
Metode Incremental
Sejarah Model Incremental diusulkan pertama kali oleh Harlan Mils (IBM) pada tahun 1971 yang beranggapan bahwa pengembangan dalam sebuah software lebih tepat daripada membuatnya. Ia juga menuturkan bahwa setelah membuat suatu sistem yang sederhana dan memiliki fungsi yang sederhana, kita dapat menambah dan mengembangkan lebih lanjut software tersebut. Semestinya pengembangan software seperti bunga atau pohon.

Model Incremental merupakan pengembangan dari model waterfall. Dimodel ini memiliki siklus pengembangan sama seperti model waterfall, tetapi dapat diaplikasian secara berulang hingga produk tersebut memenuhi spesifikasi dari pemakai.
Dalam proses pengembangan sistem pada software di metode ini akan membagi suatu sistem menjadi beberapa fungsi dan bagian sehingga proses pengembangannya dilakukan secara part to part atau secara bertahap. Setiap suatu bagian atau part selesai, maka akan dimulai kembali dari awal sehingga menghasilkan spesifikasi yang lebih lengkap dalam memenumi permintaan pemakai.

Kelebihan Model Incremental
  1. Kurangnya resiko kegagalan seluruh sistem yang dikerjakan.
  2. Pemakai dapat lebih cepat menikmati hasil dari produk tersebut karena setiap part yang selesai telah mencapai spesifikasi minimum yang diinginkan oleh pemakai.
  3. Lebih mudah dan fleksibel untuk menambah kemampuan sebuah fitur atau fungsi.
  4. Mudah untuk melakukan pengujian dan mencari error yang ada.
Kekurangan Model Incremental
  1. Tidak cocok untuk proyek yang besar.
  2. Adanya resiko dalam antar bagian yang tidak dapat diintegrasikan.
  3. Batas waktu yang relatif sangat lama untuk mencapat hasil akhir.
  4. Perlu perencanaan yang sangat matang.
  5. Kemungkinan kesulitan yang lebih besar dalam memetakan kebutuhan pengguna kedalam masing-masing spesifikasi.
  6. Total biaya yang diperlukan lebih besar dari model waterfall.

Model ini bukan berfokus pada pembuatan sebuah sistem yang baku, tetapi model ini mengacu pada pengembangan sebuah sistem sehingga software dapat diperbaharui seiring dengan evaluasi dari pemakai. Model ini sangat cocok untuk digunakan dalam sebuah tim kecil dengan ketersediaan waktu yang tidak terbatas.

REFERENSI
  • [PPT] SDLC & PROJECT LIFE CYCLE - Anggi Perwitasari, MT.
  • https://student-activity.binus.ac.id/himsisfo/2016/10/tahapan-tahapan-plc-dalam-manjemen-proyek-2/
  • https://gadangdirantau.com/2019/10/06/siklus-proyek-project-life-cycle-mengacu-ke-pmbok/
  • https://www.futurelearn.com/info/courses/importance-of-project-management-in-global-construction/0/steps/46418
  • https://mane3x.wordpress.com/2013/03/29/perancangan-sistem-secara-umum/
  • http://rhowindaputri.blogspot.com/2017/11/hambatan-dalam-perencanaan-dan-cara.html
  • https://www.dictio.id/t/apa-saja-kendala-kendala-di-dalam-melakukan-perencanaan/14521/2
  • http://amarmarufzarkawi.blogspot.com/2017/10/masalah-perencanaan.html
  • http://pengantarmanajemenmi14a.blogspot.com/2015/02/hambatan-dalam-perencanaan.html
  • https://www.dictio.id/t/apa-saja-metode-metode-dalam-pengumpulan-data/13164/3
  • http://rafix88.blogspot.com/2012/12/kendala-apakah-yang-dihadapi-dalam.html
  • http://www.sistem-informasi.xyz/2017/05/pengertian-rad-rapid-application.html
  • http://nilampile.blogspot.com/p/metode-rad.html
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Rapid_application_development
  • http://tryqa.com/what-is-incremental-model-advantages-disadvantages-and-when-to-use-it/
  • https://www.guru99.com/what-is-incremental-model-in-sdlc-advantages-disadvantages.html
  • https://rahmatagusblog.wordpress.com/2018/11/11/pengertian-sdlc-dan-macam-macam-metode-sdlc/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Model_Incremental
  • https://sis.binus.ac.id/2019/07/02/software-development-model-incremental-model/
  • https://www.academia.edu/34511536/Model_Incremental_dalam_rekayasa_perangkat_lunak
  • https://www.slideshare.net/fitrilinkinparkunderground/incremental-development-pengembangan-incremental
  • https://slideplayer.com/slide/7680315/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar